Menanti Jodoh

  
Aku selalu berharap bahwa suatu hari nanti jodohku adalah cowok yang mengirimkan pertemanan baru kepadaku. Beberapa kali memang ada cowok yang mengirimkan pertemanan kepadaku tapi ternyata statusnya sudah menikah, ah ini juga bukan ternyata. Hanya teman blogger. Hiks… Atau ada message nyasar ke inboxku…pakai bahasa inggris pula. Pasang foto profil bule. Ah ini juga bukan, ternyata cuma scammer. Hiks.. 

   Seharian browsing ke biro biro jodoh cuma melihat lihat kali ada aja yang kusuka. Kukirimkan smiley kepadanya ah tapi mereka tak membalas smileyku. Selalu seperti ini, dimana aku yang tertarik kepada seseorang tapi orang itu tidak tertarik kepadaku. Lalu aku bertanya, seperti apakah cewek yang bisa dicintai cowok? Apa yang cowok suka dari seorang cewek. Salah dimana akunya? Apa karena aku tomboy? Ah bukan, ada cewek tomboy yang disukai cowok juga. Apa aku pemilih? Ah tidak juga. Untuk memilih yang baik dan seiman itu pasti. Diluar itu relative. Aku berteman dengan siapa saja yang positif tentunya. Kadang aku terjebak oleh kebaikan seseorang. Kupikir dia baik kepadaku karena suka, tapi ternyata hanya menganggapku sahabat. Aku berusaha membangun chemistry dengan orang yang datang kepadaku tapi aku salah. Cinta tidak bisa dipaksakan. Aku kembali merasa gagal. 

   Kadang terbesit dalam benakku. Bagaimana mungkin seorang berkenalan dalam waktu cukup singkat lalu menikah dan bilang sudah jodoh. Bagaimana karakternya apakah bisa dipelajari dalam waktu singkat? Bukankah manusia mudah berubah? Itu yang sampai kini tidak aku mengerti. Aku juga tidak mau seperti membeli kucing dalam karung. Hanya kenal beberapa saat lalu menyatakan cinta. Apakah semudah itu bertemu jodoh. Lalu mengapa kadang sulit sekali? Kurasa semua ada waktunya. Kadang aku ingin kisah cintaku seperti dalam drama korea. Tapi sepertinya tak ada moment seperti itu. 

   Ada kenalan jauh di luar kota, dan ketika ia tahu lokasi tempat tinggalku ia bilang. Wah jauh banget ya maaf berat di ongkos. Aku carinya yang sekota. Hiks… Ada yang sekota namun enggan bertemu, ah maaf aku sibuk. Hiks Kadang aku berpikir, apakah dia tidak punya akun facebook? Sehingga kutak bisa menemukannya? Kata ayahku, mengapa kamu mencari-cari jodohmu. Kamu ini cewek. Jangan begitu. Nanti kamu diremehkan sama cowok. Menunggu saja dan mendekatkan diri pada Tuhan. Berdoa sungguh sungguh nanti kamu pasti diberi. Kata ibuku. Kalau kamu suka pada cowok jangan mengungkapkan perasaanmu lebih dulu. Nanti kalau sewaktu waktu ada masalah, dia bisa dengan angkuh berkata, salahmu sendiri kenapa dulu suka padaku. 

   Aku belajar merawat diri namun tetap saja belum ada cowok yang suka padaku. Hingga dalam titik kejenuhanku, aku berpikir untuk tidak menikah. Tapi aku takut masa tuaku akan sendirian. Aku ingin sekali memakai gaun pengantin dan diberkati di gereja. Masakan aku upload foto pakai gaun tanpa mempelai laki-laki? Apakah aku sedang fashion show? Aku sering mengikuti tayangan Mario Teguh di TV. Aku banyak belajar tentang wanita harus meningkatkan kualitas dirinya agar jodohnya pun orang yang berkualitas. Tapi kembali lagi, aku tidak berkuasa menentukan siapa, bagaimana, dan kapan bertemu jodohku. Semua itu Tuhan yang mengatur. 

   Aku sudah berusaha, sudah berdoa, aku hanya bersabar menanti. Entah kapan datangnya, tapi aku yakin dia pasti datang. Dan saat dia datang aku akan memukulnya lalu memeluknya dan menangis di bahunya serta berkata, “Mengapa baru sekarang kau datang? Aku hampir putus asa menunggumu. Kukira kau tidak pernah datang. Hiks”(NN)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar