Haruskah aku jelaskan satu persatu pada semua kenalanku kalau aku selama ini berjuang melawan sakitku dan ketika mereka mengetahuinya mereka ninggalin aku. Ga mau kenal aku lagi. Ada yang iseng hanya jadi TTM. Mengapa waktuku begitu mudah terbuang karena aku percaya pada cinta yang instan.
Umurku sudah tidak muda lagi, sampai kapan aku harus terus dipermainkan seperti ini. Aku terlalu GR jika ada sambutan dari seorang laki-laki. Tapi alangkah kecewanya hatiku ternyata dia sudah beristri. Aku tak mau ada masalah.
Oh kenapa aku begitu cemas akan masa depanku. Mengapa aku tidak percaya bahwa Tuhan memberikan jodoh terbaik tepat disaat terakhir. Aku takut, sungguh takut. Meski aku sudah berusaha bersabar dan mencoba mengalihkan pikiranku untuk sibuk bekerja tapi itu tak sanggup membendungnya. Aku selalu terbesit akan jodoh di sela sela doaku dan itu membuatku meneteskan air mata lagi.
Aku menegur diriku sendiri sambil menangis, kenapa kamu menangis lagi. Udah jangan nangis. Tidak ada gunanya kamu nangis, Dia tidak akan datang seperti kemauanmu, nikmati saja masa lajangmu ini. Kamu adalah orang bebas yang tidak boleh stress, nanti asam lambungmu over lagi.
Ada seseorang yang sangat akrab denganku di chat BBM. Tapi aku sedih karena dia hanya menganggapku kakak, aku mungkin terlalu menaruh harapan besar padanya. Dia ada di tempat yang jauh dan tidak ada niatan untuk bertemu denganku.
Aku coba install wechat karena wechat lebih memungkinkan bertemu dengan orang terdekat namun hasilnya sama saja. Mereka pikir aku cewek murahan karena mencari kenalan di chat online. Aku sangat sedih. Aku ingin serius kenapa selalu dipermainkan begini.
Apakah jodohku itu ada atau tidak sebenarnya. Aku galau aku sangat galau. Aku hampir putus asa. (Jean)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar